BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Friday, 24 February 2012

Dua Hal Yang Sering Membuat Kita Tak Bersyukur



 KITA SERING MEMFOKUSKAN DIRI PADA APA YANG KITA INGINKAN, BUKAN PADA APA YANG KITA MILIKI.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah  rumah, kenderaan,  pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.
Tapi anda masih merasa kurang.  Fikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. 
Anda begitu obsesi oleh rumah yang besar dan  indah,  kereta mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak wang.
Kita ingin ini dan itu. Bila tak  mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi  anehnya,  walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati  kesenangan sesaat.
Kita tetap tak puas, kita ingin  yang lebih lagi.
Jadi, betapa pun banyaknya harta  yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA"  dalam  erti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang  ''kaya''.

Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang  memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat  menikmati apapun yang mereka miliki. 

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,  tapi kita perlu menyedari bahawa inilah akar perasaan  tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini  dengan fokus pada apa yang sudah kita miliki.

Cubalah lihat keadaan di sekeliling Anda, fikirkan yang miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan  nikmatnya  hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.  Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah  dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah  orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa  syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang nenek yang  mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal  sepatunya sudah lama rosak. Suatu pagi ia melihat  seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria.  Saat itu juga si nenek berhenti mengeluh dan mulai  bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah. . .

♥●♥__♥●♥

KECENDERUNGAN MEMBANDING-BANDINGKAN DIRI KITA DENGAN ORANG LAIN.

Kita merasa orang lain lebih  beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang  yang  lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih  percaya diri, dan lebih kaya dari kita. . . .


Ada cerita  menarik  mengenai dua pesakit rumah sakit jiwa.  Pesakit pertama sedang duduk termenung sambil  berkata, ''Lulu, Lulu.''  Seorang pengunjung yang kehairanan menanyakan masalah  yang dihadapi orang ini. Si doktor menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.''  Si pengunjung mengangguk, tapi begitu lalu di katil lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak,  ''Lulu,  Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan  Lulu? '' tanyanya kehairanan. Doktor kemudian  menjawab,  ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati  apa yang kita miliki.  Kerana itu bersyukur merupakan kualiti hati yang  tertinggi.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan  cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di  laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.  Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya  mempunyai dua anak laki-laki.  Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di seberang. Kalau berjaya selamat, saya sangat  bahagia kerana dapat berjumpa dengan anak kedua  saya.  Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan  berbahagia kerana saya akan berjumpa  dengan anak  pertama saya di syurga.''



0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...